Batubara - COAL
TEKNIK PENAMBANGAN BATUBARA
Mei 2014
Keadaan geologi daerah
antara lain sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara dan sturktur
geologi.
Keadaan lapisan batubara dan
bentuk deposit
TAMBANG
DALAM
Cara
tambang dalam dilakukan dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa
lubang sumuran atau pun berupa lubang datar ataupun lubang menurun menuju
lapisan batubara yang akan di tambang. Selanjutnya dibuat lubang bukaan pada
lapisan batubaranya sendiri.
Cara Penambangan;
Secara manual; menggunakan
banyak alat yang memakai tenaga manusia.
Secara Mekanis ; Mempergunakan
alat sederhana sampai menggunakan sistem elektronis dengan pengendali
jarak jauh.
TAMBANG
DALAM
Metode penambangan batubara dengan metode
tambang dalam yang terpenting badalah bagaimana mempertahankan lubang bukaan
seaman mungkin agar terhindar dari kemungkinan;
a.
Keruntuhan atap batuan.
b.
Ambruknya dinding lubang (rib spalling)
c.
Penggelembungan lantai lapisan batubara (floor
heave)
Kejadian tersebut disebabkan
oleh terlepasnya energi yang tersimpan secara alamiah dalam endapan batubara.
Energi yang terpendam tersebut merupakan akibat terjadi perubahan atau
deformasi bentuk endapan batubara selama berlangsungnya pembentukan deposit
tersebut. Pelepasan energi tersebut disebabkan oleh adanya perubahan
keseimbangan tegangan yang terdapat pada massa batuan akibat dilakukannya
kegiatan pembuatan lubang-lubang bukaan tambang. Disamping itu, kegagalan dapat
disebabkan batuan dan batubara itu tidak mempunyai daya penyangga di samping
faktor-faktor alami dari keadaan geologi endpan batubara tersebut.
Untuk mencapai keinginan tersebut maka pada setiap
pembuatan lubang bukaan selalu di usahakan agar;
1.
Kemampuan
penyangga dari atap lapisan
2.
Kekuatan
lantai lapisan batubara
3.
Kemampuan
daya dukung pilar penyangga
Metode penambangan secara tambang dalam pada garis
besarnya dapat di bedakan
1.
Room and Pillar (Board and Pillar)
2.
Loangwall
Penambangan dengan metoda
tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara,
ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung
dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut
dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali
mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan
permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk endapan yang
berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos
rendah. Walaupun “stripping” dan
“quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya
dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan
produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di
bawah permukaan tanah, bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti
pada tambang terbuka tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA).
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral
dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya
adalah tambang terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang “economic
cut off limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke
arah underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat
menjamin.
permukaan).
Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk yang tidak
beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah yang masih
dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan
ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan
membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan
volume atau tonase batubara yang dapat
ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan
istilah “stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio)
masih dalam batas-
batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka
dianggap masih ekonomis. Sebaliknya
apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang
dalam yang dipilih.
.
.
1.
Produksi
tinggi
2.
Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3.
Ongkos operasi per ton endapan yang ditambang
rendah
4.
Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih
mudah
5.
Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6.
Recovery tinggi
7.
Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi
kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9.
Relatif lebih aman
10
Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
.
.
Biaya penambangan
Batubara yang dapat di ambil (coal
recovery) Stripping Ratio
Biaya Produksi Market batubara
Pengotoran
hasil produksi oleh batuan ikutan
Suatu rencana penambangan batubara
diperhitungkan apabila dilaksanakan secara tambang dalam memerlukan biaya Rp
20.000 setiap tonnya. Apabila dilakukan secara tambang terbuka Rp 8000,-
sedangkan biaya pengupasan tanag pada tambang terbuka adalah Rp 2000 pertonnya.
Stripping ratio antara tambang terbuka yang
menghasilkan perbedaan biaya impas (break even cost) dengan penambangann secara
tambang dalam adalah
|
|
|
|
BreakEvenStrippingRatio
=
|
20.000 - 8.000
|
= 6
|
|
2000
|
|
||
|
|
|
Dengan demikian break even stripping ratio
adalah 6 : 1 yang berarti bahwa untuk mengambil 1 ton batubara maksimum jumlah
tanah penutup harus dibuang 6 ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar