Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 07 Juli 2014

Batu Bara

Batubara - COAL








 TEKNIK PENAMBANGAN BATUBARA











 Mei 2014

Metode Penambangan Batubara tergantung;




Keadaan geologi daerah antara lain sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara dan sturktur geologi.



Keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit





















 TAMBANG DALAM



Cara tambang dalam dilakukan dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa lubang sumuran atau pun berupa lubang datar ataupun lubang menurun menuju lapisan batubara yang akan di tambang. Selanjutnya dibuat lubang bukaan pada lapisan batubaranya sendiri.


Cara Penambangan;

Secara manual; menggunakan banyak alat yang memakai tenaga manusia.

Secara Mekanis ; Mempergunakan alat sederhana sampai menggunakan sistem elektronis dengan pengendali jarak jauh.




TAMBANG DALAM



Metode penambangan batubara dengan metode tambang dalam yang terpenting badalah bagaimana mempertahankan lubang bukaan seaman mungkin agar terhindar dari kemungkinan;
a.           Keruntuhan atap batuan.
b.           Ambruknya dinding lubang (rib spalling)

c.           Penggelembungan lantai lapisan batubara (floor heave)


Kejadian tersebut disebabkan oleh terlepasnya energi yang tersimpan secara alamiah dalam endapan batubara. Energi yang terpendam tersebut merupakan akibat terjadi perubahan atau deformasi bentuk endapan batubara selama berlangsungnya pembentukan deposit tersebut. Pelepasan energi tersebut disebabkan oleh adanya perubahan keseimbangan tegangan yang terdapat pada massa batuan akibat dilakukannya kegiatan pembuatan lubang-lubang bukaan tambang. Disamping itu, kegagalan dapat disebabkan batuan dan batubara itu tidak mempunyai daya penyangga di samping faktor-faktor alami dari keadaan geologi endpan batubara tersebut.



TAMBANG DALAM



Untuk mencapai keinginan tersebut maka pada setiap pembuatan lubang bukaan selalu di usahakan agar;


1.           Kemampuan penyangga dari atap lapisan

2.           Kekuatan lantai lapisan batubara

3.           Kemampuan daya dukung pilar penyangga


Metode penambangan secara tambang dalam pada garis besarnya dapat di bedakan

1.           Room and Pillar (Board and Pillar)

2.           Loangwall




OPEN PIT – TAMBANG TERBUKA

Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.



Metoda ini cocok dipakai untuk endapan yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah.  Walaupun “stripping” dan “quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.

Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah, bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA).

Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.




Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30°). Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan  tambang dalam (bawah

permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.



Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat

ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-

batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis.  Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.
.


.



Beberapa keuntungan menggunakan Tambang Terbuka


1.      Produksi tinggi
2.      Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3.      Ongkos operasi per ton endapan yang ditambang rendah
4.      Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah

5.      Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6.      Recovery tinggi
7.      Perencanaan lebih sederhana

8.      Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar

9.      Relatif lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
.




.



Pemilihan Metode Penambangan



Biaya penambangan

Batubara yang dapat di ambil (coal recovery) Stripping Ratio

Biaya Produksi Market batubara

Pengotoran hasil produksi oleh batuan ikutan


















STRIPPING RATIO


Suatu rencana penambangan batubara diperhitungkan apabila dilaksanakan secara tambang dalam memerlukan biaya Rp 20.000 setiap tonnya. Apabila dilakukan secara tambang terbuka Rp 8000,- sedangkan biaya pengupasan tanag pada tambang terbuka adalah Rp 2000 pertonnya.


Stripping ratio antara tambang terbuka yang menghasilkan perbedaan biaya impas (break even cost) dengan penambangann secara tambang dalam adalah





BreakEvenStrippingRatio =
20.000 - 8.000
= 6

2000






Dengan demikian break even stripping ratio adalah 6 : 1 yang berarti bahwa untuk mengambil 1 ton batubara maksimum jumlah tanah penutup harus dibuang 6 ton.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate