KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada
tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya
boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah
makalah dengan judul "EKSPLORASI MANGAN DI SUMBAWA BESAR, KABUPATEN
SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT", yang mmenurut saya dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari ilmu tentang eksplorasi
mangan ini.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu
meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan
dan ada tulisan yang saya.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Yogyakarta, 22 April 2013
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Yogyakarta, 22 April 2013
Penulis
Aris
Prasetio
PENGERTIAN MANGAN
Mangan
adalah salah satu mineral yang termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam
kerak bumi. Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn.
Dengan
nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah
menjadi zatkimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat
yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk
tabel periodik unsur-unsur kimia.Nomor atom adalah angka yang menunjukkan
jumlah proton dalam inti atom.Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton
dalam inti atomnya. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai
submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8. Mangan ditemukan
sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi,
seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang
penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di
dalam baja-baja anti karat. Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan
dalam pencegahan karat dankerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak
warna, tergantung dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai
zat-zat warna dalam industri. Oksida-oksida darisodium, kalium, dan barium
adalah oksidasi-oksidasi untuk bahan bakar yang sangat kuat. Dioksida mangan
digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam standar dan komponenkimia
bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan
juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain. Dalam kwantitas
besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan
dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang menyusui, dengan
kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat diubah.
LatarBelakang
·
Peningkatan
kebutuhan mangan.
·
Peningkatan
kegiatan eksplorasi mangan.
·
Diperlukan
data awal untuk kegiatan eksplorasi lanjut.
·
Secara
geologi, daerah Sumbawa Besar.
·
Memiliki
indikasi potensi mangan.
Struktur dan Tektonika
Stuktur regional
Ø Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P.
Sumbawa erat kait Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat
kaitannya dengan penunjaman Lempeng Hindia yang berarah utara dengan penunjaman
Lempeng Hindiayang berarah utara–timurlaut di bawah Daratan Sunda yang menerus
mulai dari P. Sumatera –Jawa terus ke arah timur membentuk Busur Kepulauan
Banda yang terbentuk pada masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung
api kalk alka masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk alkalin
dari
busur dalam Banda yang masih aktif
hingga sekarang. Terbentuknya busur dalam benda yang masih aktif hingga
sekarang. Terbentuknya busur tersebut akibat dari penunjaman kerak samudera
Hindia ke arah ut tersebut akibat dari penunjaman kerak samudera Hindia ke arah
utara. Bentuk Busur kepulauan tersebut masih mengalami perubahan bentuk Bentuk
Busur kepulauan tersebut masih mengalami perubahan bentukhingga sekarang
diakibatkan oleh adanya pergeseran Benua Austral hingga sekarang diakibatkan
oleh adanya pergeseran Benua Australia Ke Utara (Audley-charles, dkk., 1975;
Crostella dan Powel, 1976) dengan zona penunjaman condong ke utara yang
menumbuk busur kepulauan zona penunjaman
condong ke utara yang menumbuk busur kepulauan tersebut meliputi Pulau Flores
bagian barat dan Sumbawa timur dan Kepulauan Alor.
Akibat arah tekanan yang relatif
tetap konstan pada Busur Banda Akibat
arah tekanan yang relatif tetap konstan pada Busur Banda sejak mulai
pembentukannya, maka struktur yang berkembang selama penunjaman pembentukannya, maka struktur yang berkembang
selama penunjaman di bawah kerak samudera, mempunyai kesamaanarah struktur yang
berkembang kerak samudera, mempunyai kesamaanarah struktur yang
berkembangsetelah
terjadinya tumbukan dengan Benua
Australia. Struktur dengan arah timur laut–
barat daya dan barat laut–tenggara
ditafsirkan mempunyai pasangan dengan struktur atau kelurusan yang berarah
barat–timur. Struktur–struktur yang berarah barat–timur pada awalnya berupa
sesar yang memanjang dengan kemiringan timur pada awalnya berupa sesar yang
memanjang dengan kemiringanke arah selatan dan sesar naik, akan tetapi akibat
tumbukan dengan Benua Australia struktur-struktur tersebut kemudian didominasi
oleh sesar naik dengan kem struktur tersebut kemudian didominasi oleh sesar
naik dengan kemiringan tetap ke arah selatan.
Stratigrafi
Geologi daerah Sumbawa disusun oleh Batuan
gunung api Tersier (miosen awal) breksi-tuf (Tmv) bersifat andesit dengan
sisipan tuf pasiran, tuf batuapung dan batupasir tufan. Satuan breksi tuf ini menjemari dengan batuan
sedimen yaitu satuan batu pasir tufan (Tms) dan juga satuanbatugamping (Tml).
Kemudian diterobos oleh batuan terobosan (Tmi)
yang terdiri dari andesit, basal, dasit, dan batuan yang tak teruraikan, umur
miosen tengah.
Diatasnya diendapkan dengan tidak
selaras Batu gamping koral(Tmcl) pada miosen
akhir dilanjutkan pada pliosen diendapkan batu lempung tufan(Tpc) dengan
sisipan batupasir dan kerikil hasil rombakangunungapi,).
Kemudian diendapkan batuan gunungapi
kuarter yang diendapkan dimulai
dari satuan breksi Tanah Merah(Qot),
Batuan Breksi Andesit-Basal(Qv) dan satuan Lava-Breksi(Qhv), juga diendapkan
batuansedimen kuarter yaitu terumbu koral yang terangkat(Ql). Terakhir pada
holose diendapkan aluvium dan endapan pantai (Qal).Stratigrafi (diambil dari
peta geologi lb. Sumbawa oleh A. Sudrajat
dkk, 1988, skala 1;250000
GENESA ENDAPAN MANGAN
Ø HIDROTHERMAL: sumberlarutan magma
mengandungMn,bentukurat, lensa, berlapis.
Ø PENGAYAAN SEKUNDER: Pelarutan dari mangan
primer, fasakoloidal, bentukkonkresi/nodul,
lensa, uratdalamretakanbatuan
Ø SEDIMENTER: mangan berlapis dalam sedimen
marin, sebaran lateral luas, tebal, PraTersier, bantuanbakteri & ganggang,
lingkungan cratonyang stabil.
Ø MARINE-NODULE: relasi dengan kegiatan
gunung api bawah laut, pelarutan unsur-unsur logam membentuk polimetalik-nodule
Ø LATERIT dan ELLUVIAL: Pengayaan dari
dari konsentrasi kimia dan mekanik dari bijih mangan dan batuan.
TIPE ENDAPAN MANGAN
1. HIDROTHERMAL :
v Bentuk: urat-urat, lensa tak beratura
v Mineral : Rhodonit, Rhodokrosit
2. PENGAYAAN SEKUNDER :
v Bentuk: berlapis, konkresi,
lateritik, oolitik, lensa
v Mineral : Pirolusit, Psilomelan,
Manganit, wad
3. ELLUVIAL danMARINE-NODULE :
v Bentuk: nodule
v Mineral : pirolusit, psilomelane,
wad
KADAR : Mn: 30-60%, MnO2 : 37 –92%
ü Oksida
besi manganese yang berupa bongkah-bongkah ini diduga terbentuk akibat proses
pelapukan/oksidasi residual dari mineral mineral mafik yang terkandung dalam
tufa andesitik-dasitik (host rock) yang berkomposisi besi-magnesium -aluminium
silika.
ü Pada proses pelapukan ini terjadi
akibat fluktuasi permukaan air tanah naik, proses ini garam-garam besi yang
larut dalam air tanah diubah menjadi besi fero hidroksida. Kemudian saat musim
kemarau terjadi penurunan air tanah, sehingga besi feri hidroksida tertinggal
dipermukaan, kemudian bereaksi dengan oksigen dari udara dan air permukaan,
pada saat tersebut fero hidroksida dirubah menjadi feri hidroksida yang lebih
stabil, yaitu limonit yang umumnya berwarna coklat kekuningan dan mengendap di
permukaan.
GAMBAR PETA LOKASI
Koordinat geografis : 117o 38’10” - 117o 45’45” BT & 8o 33’27” - 8o 36’57” L
Metoda
1.
Kegiatan Penyelidikan Lapangan
·
pemetaan
geologi dan mineralisasi skala 1: 25.000,
·
pengambilan
conto ‘ ‘channel’ ’ pada singkapan bijih mangan,
·
pembuatan paritan.
·
lintasan
terukur.
·
sumur uji.
2.
Analisis Laboratorium
·
Analisiskimia: Mn2O3, MnO, SiO2, CaO, MgO, Cr2O3, Na2O, K2O, TiO2, LOI, P, S,
“Moisture
content”, Al2O3, Fe2O3, dan Mn.
3.
Analisis fisika mineral
·
petrografi
·
mineragrafi
·
berat jenis
DAFTAR GAMBAR
HASIL PENYELIDIKAN
1. Morfologi
·
satuan
morfologi perbukitan terjal,
·
perbukitan
sedang dan
·
pedataran
2. Stratigrafi
·
Satuan Batuan
BreksiGunungapi
·
Satuan Batuan
Tufa danBreksi tufa
·
Satuan Batuan
Tufa gampingan,
·
Satuan Batuan
Batugamping,
·
Satuan Batuan
Andesit,
·
Satuan Batuan
Diorit dan
·
Aluvial.
3.
Mineralisasi
·
mineralisasi
mangan di Olat Baramayung
·
mineralisasi
tipe gossan(?) di Olat Maja yang diduga mengandung oksida besi (?) di
Olat Maja yang diduga mengandung
oksida besi
·
manganese(?)
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Sumber
daya bijih Mangan
·
Bijih
Mangan Tipe Sedimenter di bukit Olat Baramayung (kedalaman 50m) dengan Sumberdaya Hipotetik sebesar
147.510,60 m3, bila diasumsikan SG (berat jenis) mangan = 5,maka menjadi
sebesar 735.553,00 ton.
·
Endapan
deluvial tipe gossan besi manganese(?) yang terletak di hulu S. Pasar mempunyai
Sumber daya Hipotetik sebesar = 9.625 m3 bila diasumsikan SG (berat jenis)
mangan = 4, maka menjadi sebesar 37.500 ton.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Mineralisasi logam di daerah OlatMaja, Kecamatan
Lape, Kabupate Mineralisasi logam di daerah OlatMaja, Kecamatan Lape, Kabupaten
Sumbawa, n Sumbawa,
ditemukan 2 lokasi yaitu mineralisasi mangan tipe
sedimenter yan ditemukan 2 lokasi yaitu mineralisasi mangan tipe sedimenter
yang terletak di bukit Olat Baramayung dan mineralisasi berupa endapan deluvial
y bukit Olat Baramayung dan mineralisasi berupa endapan deluvial yang
mengandung oksida besi manganese ? yang terletak di hulu S. Pasa mengandung
oksida besi manganese ? yang terletak di hulu S. Pasar, lereng bukit Olat Maja,
ditafsirkan sebagai endapan oksidasi residual bukit Olat Maja, ditafsirkan
sebagai endapan oksidasi residual.
2. Sumber daya Hipotetik bijih mangan
di daerah Olat Maja terdiri da Sumber daya Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Maja
terdiri dari:
·
Mineralisasi
Mangan di Olat Baramayung(kedalaman50 m) 735.553,00 ton
·
Mineralisasi
tipe gossan besi manganese ? di hulu S. Pasar Mineralisasi tipe gossan besi
manganese ? di hulu S. Pasar37.500 ton.
3. Potensi deluvial
gossan(oksida besi) ini tidak ekonomis ditambang.
4. Mineralisasi mangan tipe
sedimenter Olat Baramayung perlu dilakukan penyelidikan lanjutan dengan metoda pemetaan
geologi detail untuk mengetahui penyebaran mangan diatas permukaan dan metoda geofisika,
untuk mengetahui penyebaran mangan kearah vertical dibawah permukaan (subsurface)
dengan catatan apabila nilai Mntotal memenuhi permintaan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar