Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 07 Juli 2014

Eksplorasi



KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "EKSPLORASI MANGAN DI SUMBAWA BESAR, KABUPATEN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari ilmu tentang eksplorasi mangan ini.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

                                                                                    Yogyakarta, 22 April 2013
                                                                                                    Penulis
                                   

                                                                                                Aris Prasetio



                                                                                                                                                                                         



PENGERTIAN MANGAN
Mangan adalah salah satu mineral yang termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn.
Dengan nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah menjadi zatkimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur kimia.Nomor atom adalah angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom.Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8. Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat dankerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam industri. Oksida-oksida darisodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi untuk bahan bakar yang sangat kuat. Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam standar dan komponenkimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain. Dalam kwantitas besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat diubah.



LatarBelakang
·         Peningkatan kebutuhan mangan.
·         Peningkatan kegiatan eksplorasi mangan.
·         Diperlukan data awal untuk kegiatan eksplorasi lanjut.
·         Secara geologi, daerah Sumbawa Besar.
·         Memiliki indikasi potensi mangan.

 Struktur dan Tektonika
 Stuktur regional
Ø   Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat kait Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat kaitannya dengan penunjaman Lempeng Hindia yang berarah utara dengan penunjaman Lempeng Hindiayang berarah utara–timurlaut di bawah Daratan Sunda yang menerus mulai dari P. Sumatera –Jawa terus ke arah timur membentuk Busur Kepulauan Banda yang terbentuk pada masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk alka masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk alkalin dari
busur dalam Banda yang masih aktif hingga sekarang. Terbentuknya busur dalam benda yang masih aktif hingga sekarang. Terbentuknya busur tersebut akibat dari penunjaman kerak samudera Hindia ke arah ut tersebut akibat dari penunjaman kerak samudera Hindia ke arah utara. Bentuk Busur kepulauan tersebut masih mengalami perubahan bentuk Bentuk Busur kepulauan tersebut masih mengalami perubahan bentukhingga sekarang diakibatkan oleh adanya pergeseran Benua Austral hingga sekarang diakibatkan oleh adanya pergeseran Benua Australia Ke Utara (Audley-charles, dkk., 1975; Crostella dan Powel, 1976) dengan zona penunjaman condong ke utara yang menumbuk busur kepulauan  zona penunjaman condong ke utara yang menumbuk busur kepulauan tersebut meliputi Pulau Flores bagian barat dan Sumbawa timur dan Kepulauan Alor.
Akibat arah tekanan yang relatif tetap konstan pada Busur Banda  Akibat arah tekanan yang relatif tetap konstan pada Busur Banda sejak mulai pembentukannya, maka struktur yang berkembang selama penunjaman  pembentukannya, maka struktur yang berkembang selama penunjaman di bawah kerak samudera, mempunyai kesamaanarah struktur yang berkembang kerak samudera, mempunyai kesamaanarah struktur yang berkembangsetelah
terjadinya tumbukan dengan Benua Australia. Struktur dengan arah timur laut–
barat daya dan barat laut–tenggara ditafsirkan mempunyai pasangan dengan struktur atau kelurusan yang berarah barat–timur. Struktur–struktur yang berarah barat–timur pada awalnya berupa sesar yang memanjang dengan kemiringan timur pada awalnya berupa sesar yang memanjang dengan kemiringanke arah selatan dan sesar naik, akan tetapi akibat tumbukan dengan Benua Australia struktur-struktur tersebut kemudian didominasi oleh sesar naik dengan kem struktur tersebut kemudian didominasi oleh sesar naik dengan kemiringan tetap ke arah selatan.
 
Stratigrafi
Geologi daerah Sumbawa disusun oleh Batuan gunung api Tersier (miosen awal) breksi-tuf (Tmv) bersifat andesit dengan sisipan tuf pasiran, tuf batuapung dan batupasir tufan.  Satuan breksi tuf ini menjemari dengan batuan sedimen yaitu satuan batu pasir tufan (Tms) dan juga satuanbatugamping (Tml).
 Kemudian diterobos oleh batuan terobosan (Tmi) yang terdiri dari andesit, basal, dasit, dan batuan yang tak teruraikan, umur miosen tengah.
Diatasnya diendapkan dengan tidak selaras Batu gamping koral(Tmcl) pada    miosen akhir dilanjutkan pada pliosen diendapkan batu lempung tufan(Tpc) dengan sisipan batupasir dan kerikil hasil rombakangunungapi,).
Kemudian diendapkan batuan gunungapi kuarter yang diendapkan dimulai
dari satuan breksi Tanah Merah(Qot), Batuan Breksi Andesit-Basal(Qv) dan satuan Lava-Breksi(Qhv), juga diendapkan batuansedimen kuarter yaitu terumbu koral yang terangkat(Ql). Terakhir pada holose diendapkan aluvium dan endapan pantai (Qal).Stratigrafi (diambil dari peta geologi lb. Sumbawa oleh A. Sudrajat
       dkk, 1988, skala 1;250000



GENESA ENDAPAN MANGAN
Ø  HIDROTHERMAL: sumberlarutan magma mengandungMn,bentukurat, lensa, berlapis.
Ø  PENGAYAAN SEKUNDER: Pelarutan dari mangan primer, fasakoloidal,      bentukkonkresi/nodul, lensa, uratdalamretakanbatuan
Ø  SEDIMENTER: mangan berlapis dalam sedimen marin, sebaran lateral luas, tebal, PraTersier, bantuanbakteri & ganggang, lingkungan cratonyang stabil.
Ø  MARINE-NODULE: relasi dengan kegiatan gunung api bawah laut, pelarutan unsur-unsur logam membentuk polimetalik-nodule
Ø  LATERIT dan ELLUVIAL: Pengayaan dari dari konsentrasi kimia dan mekanik dari bijih mangan dan batuan.

TIPE ENDAPAN MANGAN
1.      HIDROTHERMAL :
v  Bentuk: urat-urat, lensa tak beratura
v  Mineral : Rhodonit, Rhodokrosit
2.      PENGAYAAN SEKUNDER :
v  Bentuk: berlapis, konkresi, lateritik, oolitik, lensa
v  Mineral : Pirolusit, Psilomelan, Manganit, wad
3.      ELLUVIAL danMARINE-NODULE :
v  Bentuk: nodule
v  Mineral : pirolusit, psilomelane, wad
KADAR : Mn: 30-60%, MnO2 : 37 –92%



ü       Oksida besi manganese yang berupa bongkah-bongkah ini diduga terbentuk akibat proses pelapukan/oksidasi residual dari mineral mineral mafik yang terkandung dalam tufa andesitik-dasitik (host rock) yang berkomposisi besi-magnesium -aluminium silika.
ü  Pada proses pelapukan ini terjadi akibat fluktuasi permukaan air tanah naik, proses ini garam-garam besi yang larut dalam air tanah diubah menjadi besi fero hidroksida. Kemudian saat musim kemarau terjadi penurunan air tanah, sehingga besi feri hidroksida tertinggal dipermukaan, kemudian bereaksi dengan oksigen dari udara dan air permukaan, pada saat tersebut fero hidroksida dirubah menjadi feri hidroksida yang lebih stabil, yaitu limonit yang umumnya berwarna coklat kekuningan dan mengendap di permukaan.


GAMBAR PETA LOKASI
























Koordinat geografis : 117o  38’10” - 117o  45’45” BT & 8o 33’27” - 8o 36’57” L
Metoda
1.       Kegiatan Penyelidikan Lapangan
·         pemetaan geologi dan mineralisasi skala 1: 25.000,
·         pengambilan conto ‘ ‘channel’ ’ pada singkapan bijih mangan,
·         pembuatan paritan.
·         lintasan terukur.
·         sumur uji.

2.      Analisis Laboratorium
·         Analisiskimia: Mn2O3, MnO, SiO2, CaO, MgO, Cr2O3, Na2O, K2O, TiO2, LOI, P, S,
    “Moisture  content”, Al2O3, Fe2O3, dan Mn.

3.      Analisis fisika mineral
·         petrografi
·         mineragrafi
·         berat jenis



DAFTAR GAMBAR






HASIL PENYELIDIKAN
1.„  Morfologi
·         satuan morfologi perbukitan terjal,
·         perbukitan sedang dan
·         pedataran
2.„ Stratigrafi
·         Satuan Batuan BreksiGunungapi
·         Satuan Batuan Tufa danBreksi tufa
·         Satuan Batuan Tufa gampingan,
·         Satuan Batuan Batugamping,
·         Satuan Batuan Andesit,
·         Satuan Batuan Diorit dan
·         Aluvial.
3.„ Mineralisasi
·         mineralisasi mangan di Olat Baramayung
·         mineralisasi tipe gossan(?) di Olat Maja yang diduga mengandung oksida besi  (?) di
   Olat Maja yang diduga mengandung oksida besi
·            manganese(?)









DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR







DAFTAR GAMBAR







DAFTAR GAMBAR



 

























DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR


DAFTAR GAMBAR






DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR





DAFTAR GAMBAR


 Sumber daya bijih Mangan
·         Bijih Mangan Tipe Sedimenter di bukit Olat Baramayung (kedalaman 50m)    dengan Sumberdaya Hipotetik sebesar 147.510,60 m3, bila diasumsikan SG (berat jenis) mangan = 5,maka menjadi sebesar 735.553,00 ton.
·         Endapan deluvial tipe gossan besi manganese(?) yang terletak di hulu S. Pasar mempunyai Sumber daya Hipotetik sebesar = 9.625 m3 bila diasumsikan SG (berat jenis) mangan = 4, maka menjadi sebesar 37.500 ton.



KESIMPULAN DAN SARAN
1. Mineralisasi logam di daerah OlatMaja, Kecamatan Lape, Kabupate Mineralisasi logam di daerah OlatMaja, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa,  n Sumbawa,
ditemukan 2 lokasi yaitu mineralisasi mangan tipe sedimenter yan ditemukan 2 lokasi yaitu mineralisasi mangan tipe sedimenter yang terletak di bukit Olat Baramayung dan mineralisasi berupa endapan deluvial y bukit Olat Baramayung dan mineralisasi berupa endapan deluvial yang mengandung oksida besi manganese ? yang terletak di hulu S. Pasa mengandung oksida besi manganese ? yang terletak di hulu S. Pasar, lereng bukit Olat Maja, ditafsirkan sebagai endapan oksidasi residual bukit Olat Maja, ditafsirkan sebagai endapan oksidasi residual.
2. Sumber daya Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Maja terdiri da Sumber daya     Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Maja terdiri dari:
·         Mineralisasi Mangan di Olat Baramayung(kedalaman50 m) 735.553,00 ton
·         Mineralisasi tipe gossan besi manganese ? di hulu S. Pasar Mineralisasi tipe gossan besi manganese ? di hulu S. Pasar37.500 ton.
„3.  Potensi deluvial gossan(oksida besi) ini tidak ekonomis ditambang.
„4.  Mineralisasi mangan tipe sedimenter Olat Baramayung perlu dilakukan penyelidikan lanjutan dengan metoda pemetaan geologi detail untuk mengetahui penyebaran mangan diatas permukaan dan metoda geofisika, untuk mengetahui penyebaran mangan kearah vertical dibawah permukaan (subsurface) dengan catatan apabila nilai Mntotal memenuhi permintaan pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate